Minggu, 24 Juni 2012

one spirit for you


You will not get past it if you do not
convince yourself to do it
You have to believe what God Give him this time you
enjoy what god gave when this
thankful to God because he was always planning your day
a sign that God still cares for you and it's a sign you're still worth
 giving your color in the world and make a story up until you can
no longer talk will
difference and stories that exist in this world
so the spirit and essence will always be grateful that you live
 for the day yesterday and that will come now and thankful spirit :)

Senin, 18 Juni 2012


   SEPOTONG CERITA KLASIK
MATA,MULUT,HATI DAN TELINGA
  
                                                                                                           By. Ane Sovia Nuriani
 Chapter 1 AYAH !!! Satu kisah singkat  yang mampu merubah semua hidupku  cerita ini berawal pada tanggal 24 februari 2010 sudah hampir seminggu ayahku terbaring di atas kasur yang sengaja di simpan diruang tengah keluargaku ya seminggu yang lalu ayahku terjatuh saat beliau ingin ke kamar mandi yah mungkin itu hal biasa namun jadi ta biasa karena ayahku telah menderita stroke selama satu tahun,semenjak kejadian itu ayahku tidak bias apa apa hanya bias diam diatas kasur dan ditemani oleh alunan qur’an dan dzikir yang kelaur dari mulut kita. Entah mengapa pada hari itu tanggal 24 itu aku ingin sekali menemani ayahku tidur  bersama dengan ibuku,ibuku ada di samping ayahku sambil membaca ayat ayat al-Qur’an dan aku hanya bisa berdzikir  melihat keadaan ayahku….yang terlihat tidak bias tidur karena sesak nafasnya…aku ta tau lagi ceritnaya yang aku ingat hanyalah aku terbangun pada jam 2 malam ketika aku bangun aku melihat ibuku masih belum tidur juga karena ayhaku masih dalam keadaan terbangun.Akupun memutuskan untuk pidah ke kamar saja karena semua badan ku sakit karean aku hanya tidur beralaskan karpet, dan setelah itu akupun tida tahu lagi apa yang terjadi karena ketika bangun ayahku telah tidur nyenyak dan hendak di bangunkan untuk sarapan, pada pagi itu tidak punya waktu yang banyak karena aku harus pergi untuk sekolah aku pun berpamitan pada ibu dan ayhaku yang sudah terbangun, pelajaran pertamaku di sekolah di mulai dengan pemantapan bahasa Indonesia hari itu sunnguh malas untuk aku bias konsentrasi karena jujur aku masih mengantuk… tiba-tiba handphone ku bergetar satu panggila dari kakak perempuanku Rahma aku acuhkan karena memang aku sedang pemantapan namun kakak ipar ku Mas Pri kembali menelfonku aku penasaran kenapa sepagi ini ada telfon dari keluargaku. Aku memutuskan untuk mengangkat telfon tersebut dengan meminta izin pada guruku.Dengan percakapan yang singkat kakak iparku hanya bilang “sekarang kamu pulang dulu lihat kondisi ayah” disitu persaanku campur aduk dan khawatir aku sudah bias menebak apa yan terjadi pada ayahku tapi hati aku menolak aku tidak mau hal itu terjadi aku ingin lari dari kenyataan hatiku berkata semuanya akan baik-baik saja tapi tidak dengan kenyataanya.aku pun pulang pada saat itu juga pada saat aku turun dari angkot aku tidak sadar bahwa akupun seangkot dengan adiku yang masih smp fikiranku semakin kacau dan kalut aku taku untuk menerima kenyataan aku putuskan untuk naik beca bersama adiku, adiku bertanya “kenapa bapa ? ada apa sama bapa?”jujur aku sudah tidak berkata-kata karena kita berdua tau apa yang terjadi tapi kita tidak mau mnerimanya kita ingin lari darei kenyataan ini. Waktu sampai di depan rumah semua ntelah berkumpul dan terpasang selembar bendera kuning menghiasi rumahku “YA ALLAH KENAPAAAAA secepat iniiiii kau ambil ayahku” aku dam adiku bergegas untuk masuk kedalam ta ada kata kata yang keluar dari mulut ku aku lemas ketika adik paling bungsu ku berkata “The ane Bapa udah Ga ada” sontan hal menggetarkan aku seperti sebuah petir yang menyambarku tanpa henti ta kuasa aku dan adiku menangis dan sebuah penyesalan hebat mendera batinku,ketika kau mmasuk kedalam rumah ibu ku sudah duduk dengan dusalami oleh orang orang sungguh membuat aku ta bisa berkuitik sedikitpun. YA ALLAH mengapa secepat ini Engakau mengambil nyawa ayahku…..disaat aku ta bisa melihatnya untuk terakhir kalinya sungguh sebuah penyesalan batin yang kurasaaaa. Semakin goyah saja batin ini ketika ada yang berkata “Ikhlasin yah neng bapa udah tenang di sana neng sabar yah” YA ALLAH mengapa justru kata-kata itu bukan membantu tapi justru menghancurkan hatiku. Semua perasaanku campur aduk ketika ayahku sudah berbalutka kain putih ini AYAHKU INI AYAHKU……….Bukaaannn ini bukan AYAHKU  aku ta kuasa untuk menahan semua rasa ini mengapa mengapa harus sekarang disaat aku akan lulus aku akan menjadi seorang Mahasiswa AYAHKU sudah tidak adaaa.Ketika aku buka kain batik itu YA ALLAH ini memang AYAHKU mengapa harus secepat iniiii YA ALLAH mengapaaaaaa ?, aku cium kening ayahku sambil berucap “pa maafin ane kalo ane sering salah bapa maafin anee paa maafin aneee maafin pa,ane sayang bapa ane sayang bapaaaa,wa’alaikumsallam pa kita sayang bapa maafin ane pa.Sungguh perih ketika ayahku akan dimakamkan jasadnya dimasukan kedalam kubur dan yang  membuatku sakit adalah ketika tanah itu menyentuh kayu yang ada dikuburan itu, itu ayhaku itu ayahku jangan tutup jangan di kubur ayahku masih hidup hati berteriak ingin menghindar dari kenyataan ini,ini semua mimpi kan  YA ALLAH ini bukan kenyataan. Sempat terfikir ALLAH tidak adil pada saat itu tapi tidak dengan kenyataanya ALLAH sangat adil pada AYAHKU di detik terakhir beliau hidup beliau begitu dengan kami dan kami BANGGA juga SAYANG pada AYAH kami beliau orang yang paling hebat yang kami miliki.Jujur terkada aku iri degan teman temanku yang selalu menceritakan tentang Ayah mereka miris hati ini seaakan ada yang menyesakan dada dan hati ini ingin menjerit dan menangis tapi daya hanya senyum mungkin yang akan terlihat oleh mereka teman temanku AYaaaaaahh apakah engkau tau bahwa aku anakmu ini selalu rindu denagan kehadiranmuuu, selalau ada rasa ingin bertemu yang terhalang oleh dua dunia yang berbeda,apakah Ayaaah tau aku selalu menangis dikala aku ingat dengan Ayaahhh. Selalu ingat ingat dengan ketegasan Ayah, ingat dengan cara Ayah memarahiku…ingat cara Ayah menggendongku dulu dikali teridur karena asyik menonton.Suatu hal yang mampu membuatku ta henti menangis ketika momen lebaran datang da aku sadari ayah sudah tidak ada bersama dengan kami lagi, air mata ta kunjung henti ketika tau bhwa ayahku ada didalam tanauh ituuu, tanah itu seaakan membuka lembaran indahku dengan Ayah,,dulu ada orang yang aku basuh kaki selain ibuku dulu dulu dulu dan dulu yang ada dibenak kuAyaahhhh apakah ayah tau ane kecilmu yang dulu sudah jadi seorang mahasiswa, Ayaaah apakah ayah tau akuu sudah besar, Ayaaah Apakah ayah tau kami selalu ingin berjumpa dengan Ayah, Ayaaah apakah ayah tau aku kangenn untuk shalat berjamaah bersama denagn ayah, Ayahh apa ayah tau kami selalu merindukanmu ayaahhhh, Ayah sejujurnya aku ingin sekali ayah hadir pada saat aku memakai baju wisuda dan memakai togaaa, dan melihat senyum banggamu padaku karena anakmu ini telah lulus…Tapi apadaya engkau telah tiada dan ini dalah sebuah kenyataan yang pasti akan sdialami semua orang dan aku tau itu…Mungkin Hanyalah Untaian Do’a yang mampu kami kirim padamu AYAH“YA AllAH ampunilah segala dosa dosa AYAH hamba, jauhkanlah ia dari siksa api nerakamu,simpanlah ia ditempat terbaikmu yaitu di sisi-Mu ya Allah”Kami menyangimu tiada henti tiada melihat ada batasan dunia diantara kitaSalam rindu dan sayang kami
Untukumu Ayahku tercinta “Ating Djuanedi”Dari Istri dan Anak Anakmu tercinta