SEPOTONG CERITA KLASIK
MATA,MULUT,HATI DAN TELINGA
By.
Ane Sovia Nuriani
Chapter 1 AYAH !!! Satu kisah singkat yang mampu merubah semua hidupku cerita ini berawal pada tanggal 24 februari
2010 sudah hampir seminggu ayahku terbaring di atas kasur yang sengaja di
simpan diruang tengah keluargaku ya seminggu yang lalu ayahku terjatuh saat
beliau ingin ke kamar mandi yah mungkin itu hal biasa namun jadi ta biasa
karena ayahku telah menderita stroke selama satu tahun,semenjak kejadian itu
ayahku tidak bias apa apa hanya bias diam diatas kasur dan ditemani oleh alunan
qur’an dan dzikir yang kelaur dari mulut kita. Entah mengapa pada hari itu
tanggal 24 itu aku ingin sekali menemani ayahku tidur bersama dengan ibuku,ibuku ada di samping
ayahku sambil membaca ayat ayat al-Qur’an dan aku hanya bisa berdzikir melihat keadaan ayahku….yang terlihat tidak
bias tidur karena sesak nafasnya…aku ta tau lagi ceritnaya yang aku ingat
hanyalah aku terbangun pada jam 2 malam ketika aku bangun aku melihat ibuku
masih belum tidur juga karena ayhaku masih dalam keadaan terbangun.Akupun memutuskan untuk pidah ke kamar
saja karena semua badan ku sakit karean aku hanya tidur beralaskan karpet, dan
setelah itu akupun tida tahu lagi apa yang terjadi karena ketika bangun ayahku
telah tidur nyenyak dan hendak di bangunkan untuk sarapan, pada pagi itu tidak
punya waktu yang banyak karena aku harus pergi untuk sekolah aku pun berpamitan
pada ibu dan ayhaku yang sudah terbangun, pelajaran pertamaku di sekolah di
mulai dengan pemantapan bahasa Indonesia hari itu sunnguh malas untuk aku bias
konsentrasi karena jujur aku masih mengantuk… tiba-tiba handphone ku bergetar
satu panggila dari kakak perempuanku Rahma aku acuhkan karena memang aku sedang
pemantapan namun kakak ipar ku Mas Pri kembali menelfonku aku penasaran kenapa
sepagi ini ada telfon dari keluargaku. Aku memutuskan untuk mengangkat telfon
tersebut dengan meminta izin pada guruku.Dengan percakapan yang singkat kakak
iparku hanya bilang “sekarang kamu pulang dulu lihat kondisi ayah” disitu
persaanku campur aduk dan khawatir aku sudah bias menebak apa yan terjadi pada
ayahku tapi hati aku menolak aku tidak mau hal itu terjadi aku ingin lari dari
kenyataan hatiku berkata semuanya akan baik-baik saja tapi tidak dengan
kenyataanya.aku pun pulang pada saat itu juga pada saat aku turun dari angkot
aku tidak sadar bahwa akupun seangkot dengan adiku yang masih smp fikiranku
semakin kacau dan kalut aku taku untuk menerima kenyataan aku putuskan untuk
naik beca bersama adiku, adiku bertanya “kenapa bapa ? ada apa sama bapa?”jujur
aku sudah tidak berkata-kata karena kita berdua tau apa yang terjadi tapi kita
tidak mau mnerimanya kita ingin lari darei kenyataan ini. Waktu sampai di depan rumah semua
ntelah berkumpul dan terpasang selembar bendera kuning menghiasi rumahku “YA
ALLAH KENAPAAAAA secepat iniiiii kau ambil ayahku” aku dam adiku bergegas untuk
masuk kedalam ta ada kata kata yang keluar dari mulut ku aku lemas ketika adik
paling bungsu ku berkata “The ane Bapa udah Ga ada” sontan hal menggetarkan aku
seperti sebuah petir yang menyambarku tanpa henti ta kuasa aku dan adiku
menangis dan sebuah penyesalan hebat mendera batinku,ketika kau mmasuk kedalam
rumah ibu ku sudah duduk dengan dusalami oleh orang orang sungguh membuat aku
ta bisa berkuitik sedikitpun. YA ALLAH mengapa secepat ini Engakau mengambil
nyawa ayahku…..disaat aku ta bisa melihatnya untuk terakhir kalinya sungguh sebuah
penyesalan batin yang kurasaaaa. Semakin goyah saja batin ini ketika ada yang
berkata “Ikhlasin yah neng bapa udah tenang di sana neng sabar yah” YA ALLAH
mengapa justru kata-kata itu bukan membantu tapi justru menghancurkan hatiku.
Semua perasaanku campur aduk ketika ayahku sudah berbalutka kain putih ini
AYAHKU INI AYAHKU……….Bukaaannn ini bukan AYAHKU
aku ta kuasa untuk menahan semua rasa ini mengapa mengapa harus sekarang
disaat aku akan lulus aku akan menjadi seorang Mahasiswa AYAHKU sudah tidak
adaaa.Ketika aku buka kain batik itu YA ALLAH
ini memang AYAHKU mengapa harus secepat iniiii YA ALLAH mengapaaaaaa ?, aku
cium kening ayahku sambil berucap “pa maafin ane kalo ane sering salah bapa
maafin anee paa maafin aneee maafin pa,ane sayang bapa ane sayang
bapaaaa,wa’alaikumsallam pa kita sayang bapa maafin ane pa.Sungguh perih ketika ayahku akan
dimakamkan jasadnya dimasukan kedalam kubur dan yang membuatku sakit adalah ketika tanah itu
menyentuh kayu yang ada dikuburan itu, itu ayhaku itu ayahku jangan tutup
jangan di kubur ayahku masih hidup hati berteriak ingin menghindar dari
kenyataan ini,ini semua mimpi kan YA
ALLAH ini bukan kenyataan. Sempat terfikir ALLAH tidak adil pada saat itu tapi
tidak dengan kenyataanya ALLAH sangat adil pada AYAHKU di detik terakhir beliau
hidup beliau begitu dengan kami dan kami BANGGA juga SAYANG pada AYAH kami
beliau orang yang paling hebat yang kami miliki.Jujur terkada aku iri degan teman
temanku yang selalu menceritakan tentang Ayah mereka miris hati ini seaakan ada
yang menyesakan dada dan hati ini ingin menjerit dan menangis tapi daya hanya
senyum mungkin yang akan terlihat oleh mereka teman temanku AYaaaaaahh apakah
engkau tau bahwa aku anakmu ini selalu rindu denagan kehadiranmuuu, selalau ada
rasa ingin bertemu yang terhalang oleh dua dunia yang berbeda,apakah Ayaaah tau
aku selalu menangis dikala aku ingat dengan Ayaahhh. Selalu ingat ingat dengan
ketegasan Ayah, ingat dengan cara Ayah memarahiku…ingat cara Ayah menggendongku
dulu dikali teridur karena asyik menonton.Suatu hal yang mampu membuatku ta henti
menangis ketika momen lebaran datang da aku sadari ayah sudah tidak ada bersama
dengan kami lagi, air mata ta kunjung henti ketika tau bhwa ayahku ada didalam
tanauh ituuu, tanah itu seaakan membuka lembaran indahku dengan Ayah,,dulu ada
orang yang aku basuh kaki selain ibuku dulu dulu dulu dan dulu yang ada dibenak
kuAyaahhhh apakah ayah tau ane kecilmu
yang dulu sudah jadi seorang mahasiswa, Ayaaah apakah ayah tau akuu sudah
besar, Ayaaah Apakah ayah tau kami selalu ingin berjumpa dengan Ayah, Ayaaah
apakah ayah tau aku kangenn untuk shalat berjamaah bersama denagn ayah, Ayahh
apa ayah tau kami selalu merindukanmu ayaahhhh, Ayah sejujurnya aku ingin
sekali ayah hadir pada saat aku memakai baju wisuda dan memakai togaaa, dan
melihat senyum banggamu padaku karena anakmu ini telah lulus…Tapi apadaya engkau telah tiada dan ini
dalah sebuah kenyataan yang pasti akan sdialami semua orang dan aku tau itu…Mungkin Hanyalah Untaian Do’a yang
mampu kami kirim padamu AYAH“YA AllAH ampunilah segala dosa dosa
AYAH hamba, jauhkanlah ia dari siksa api nerakamu,simpanlah ia ditempat
terbaikmu yaitu di sisi-Mu ya Allah”Kami menyangimu tiada henti tiada
melihat ada batasan dunia diantara kitaSalam rindu dan sayang kami
Untukumu Ayahku tercinta “Ating
Djuanedi”Dari Istri dan Anak Anakmu tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar