Selasa, 06 September 2011

guru kecil yang hebat

hujan saat ini turun cukup lebat perjalanan menuju pulangpun harus dihentikan cukup turun dari angkutan kota dan turunhn di mall Bandung Indah Plaza walau di deapan penuh berdesakan tapi apa day hujan yang menghentikan niatku untuk pulang.....namun huajn ta kunjung berhenti walau sudah satu jam berdiri walaupun banyak ojek payung tapi mals rasanya akhirnya aku nekat saja menyebrang jalanan bandung dan berjibaku dengan hujan,,,,,akhiranya aku kalah dengan hujan itu aku memutuskan untuk berhenti di depan sebuah distro,,,,,,,
tiba tiba waktu seaakan berhenti mataku tertuju pada seorang anak kecil yang sedang memegang payung besar dan mencoba menwarkannya pada siapa saja yang yang lihat,,,cukup miris ketika melihat anak itu memberika payung namun ia sendiri membiarkan dirinya basah diserbu oleh rintikan hujan,,,,sebenarnya apa yang ada di fikirkan wanita tersebut  sehingga membiarkan anak itu kehujanan sementara ia sendiri asik terlindungi dibwah payung yang anak itu bawa.......
akhirnya hujan memaksa saya untuk menggunakan jasa anak itu 
aku meminta diantarkan menuju temapat angkot disebrang jalan anak lelaki itu begitu ramah dengan senyumnya yang tertutup air hujan ia sempat menghindar namun hati ini ta tega meliah ia kehujanan namun aku ada dibawah payungnya akhirnya akupun mengajaknya untuk berda di bawah payung bersama denganku
di amat ramah di menyakan
"mau kemana teh"
"mau pulang de anterin kesebrang jalan sana yah de"
"ia mba mu naik angkot apa teh"
"oh mau naik gunung batu,ade sekolah ?"
"ia teh"
"dimana de sekolahnya"
"di pasundan 4 teh"
"kenapa jadi ojek payung"
"yah kan teh buat nambah nambah uang jajan ama sekolah kan lumayan teh"
"emang orang tua kamu ga kerja de"
"kerja ko teh cuma saya ga tega saya udah ga punya bapa teh saya ga tega liat mamah saya kerja sendiri baut saya dan adik adik saya teh"
"nah nanti uangnya buat apa de"
:buat jajan adik adik say teh lumayan kan teh" dengan di akhiri dengan senyuman polosnya
aku cuma bisa diam lihat kata kata anak itu salut dia mau mengorb ankan waktu mainnya hanya untuk membuat adik tersenyum aku sadr aku takn bisa seperti anak itu yang slalu mensyukuri hidupnya walu[un percakapn itu bentar namun percakapn itu amapu membuatku lebih menharagi waktu dan apa yang telah berikan padaku
terimakasih tuahn telah pertemukan saya denagn bocah lelaki itu dia guru terhebat yang saya temui pada saat itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar